Halo sobat informatics! Selamat datang kembali di dunia informatika yang penuh dengan keajaiban kode dan logika! Pada kesempatan kali ini, kita akan menjelajahi sebuah konsep yang sangat fundamental dalam pemrograman, yaitu penggunaan kondisi “if”.
Melalui pemahaman yang mendalam terhadap cara “if” digunakan untuk mengatur jalannya program, kita akan memperoleh kekuatan baru dalam mengendalikan alur eksekusi. Mari kita mulai dengan memahami bahwa setiap baris kode memiliki perannya sendiri, dan bersama-sama, kita akan memahami bagaimana logika ini dapat membentuk pondasi yang kokoh dalam pengembangan perangkat lunak. Yuk, mari kita jelajahi lebih lanjut!
a) Kondisi If
If dipakai untuk mengatur kapan sebuah program akan dijalankan. Penulisan kondisi if setidaknya butuh 2 bagian, yakni kondisi dan statement. Statement bisa terdiri dari satu, dua atau ratusan baris perintah, baris ini hanya akan dijalankan selama kondisi bernilai true. Kondisi yang ingin diproses haruslah bertipe data bool atau sesuatu yang menghasilkan bool.
Contoh 1:
#include <iostream>
using namespace std;
int main()
{
int bilangan;
cout << "Masukkan bilangan bulat: ";
cin >> bilangan;
if (bilangan > 0)
{
cout << "Anda memasukkan bilangan positif: " << bilangan << endl;
}
return 0;
}
Output:
Copied!Masukkan bilangan bulat: 1 Anda memasukkan bilangan positif: 1
Contoh 2:
#include <iostream>
using namespace std;
int main()
{
string username;
string password;
cout << "Masukkan username: ";
cin >> username;
cout << "Masukkan password: ";
cin >> password;
if (username == "admin" && password == "admin123")
{
cout << "Login berhasil" << endl;
}
return 0;
}
Output:
- Jika if terpenuhi
Copied!Masukkan username: admin Masukkan password: admin123 Login berhasil
- Jika tidak terpenuhi
Copied!Masukkan username: user Masukkan password: user123
Dapat dilihat, output “Login berhasil” tidak ditampilkan, karena kondisi pada if statement tidak terpenuhi
b) Kondisi If…Else
Kondisi else akan dijalankan ketika kondisi if tidak sesuai atau menghasilkan nilai false.
Contoh 3:
#include <iostream>
using namespace std;
int main()
{
int bilangan;
cout << "Masukkan bilangan bulat: ";
cin >> bilangan;
if (bilangan > 0)
{
cout << "Anda memasukkan bilangan positif: " << bilangan << endl;
}
else
{
cout << "Anda memasukkan bilangan negatif: " << bilangan << endl;
}
return 0;
}
Output:
- If terpenuhi
Copied!Masukkan bilangan bulat: 1 Anda memasukkan bilangan positif: 1
- If tidak terpenuhi (Masuk ke else)
Copied!Masukkan bilangan bulat: -1 Anda memasukkan bilangan negatif: -1
Contoh 4:
#include <iostream>
using namespace std;
int main()
{
string username;
string password;
cout << "Masukkan username: ";
cin >> username;
cout << "Masukkan password: ";
cin >> password;
if (username == "admin" && password == "admin123")
{
cout << "Login berhasil" << endl;
}
else
{
cout << "Maaf username atau password anda salah" << endl;
}
return 0;
}
Output:
- If terpenuhi
Copied!Masukkan username: admin Masukkan password: admin123 Login berhasil
- If tidak terpenuhi (Masuk ke else)
Copied!Masukkan username: user Masukkan password: user123 Maaf username atau password anda salah
c) Kondisi If … Else If … Else
Kondisi if, else if, & else bisa kita gunakan apabila kita ingin membuat kondisi lebih dari satu
Contoh 5:
#include <iostream>
using namespace std;
int main()
{
int a, b;
cout << "Masukkan bilangan 1: ";
cin >> a;
cout << "Masukkan bilangan 2: ";
cin >> b;
if (a > b)
{
cout << a << " lebih besar dari " << b << endl;
}
else if (a < b)
{
cout << a << " lebih kecil dari " << b << endl;
}
else
{
cout << a << " sama dengan " << b << endl;
}
return 0;
}
Output:
- Jika if utama yang terpenuhi (a > b)
Copied!Masukkan bilangan 1: 5 Masukkan bilangan 2: 3 5 lebih besar dari 3
- Jika else if yang terpenuhi (a < b)
Copied!Masukkan bilangan 1: 3 Masukkan bilangan 2: 5 3 lebih kecil dari 5
- Jika else yang terpenuhi (a = b)
Copied!Masukkan bilangan 1: 5 Masukkan bilangan 2: 5 5 sama dengan 5
d) Switch Case
Switch merupakan sebuah struktur percabangan yang akan memeriksa satu variabel, lalu menjalankan perintah sesuai dengan kondisi.
Contoh 6
#include <iostream>
using namespace std;
int main()
{
char oper;
float num1, num2;
cout << "Masukan operator (+, -, *, /): ";
cin >> oper;
cout << "Masukan 2 bilangan: " << endl;
cin >> num1 >> num2;
switch (oper)
{
case '+':
cout << num1 << " + " << num2 << " = " << num1 + num2;
break;
case '-':
cout << num1 << " - " << num2 << " = " << num1 - num2;
break;
case '*':
cout << num1 << " * " << num2 << " = " << num1 * num2;
break;
case '/':
cout << num1 << " / " << num2 << " = " << num1 / num2;
break;
default:
cout << "Error! Operator salah";
break;
}
return 0;
}
Output:
Misalnya kita memilih operator ‘+’ (Pertambahan)
Copied!Masukan operator (+, -, *, /): + Masukan 2 bilangan: 10 5 10 + 5 = 15
Nahh, jadi itu materi pembahasan seputar percabangan, ada “if”, “else if”, “else”, dan “switch case”. Dengan pemahaman mendalam tentang konsep-konsep ini, sobat informatics kini memiliki alat yang kuat untuk mengontrol alur eksekusi program dengan lebih tepat dan efisien. Ingatlah bahwa kekuatan terletak pada pilihan yang bijak, dan setiap percabangan logika memberikan kemampuan untuk menyesuaikan program dengan kebutuhan spesifik.
Semoga perjalanan kita melalui konsep kondisional ini membawa pencerahan dan kejelasan dalam pengembangan perangkat lunak. Teruslah eksplorasi dan teruskan semangat belajar, karena dunia pemrograman selalu menawarkan tantangan baru yang menarik. Sampai jumpa di bab berikutnya, sobat informatics!
Leave a Reply